Jumat, 14 Januari 2011

Kolik, Ancaman Serius Bagi Kuda!

Salah seekor kuda sedang berlatih untuk menjaga stamina.
Kolik merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya pada kuda dan merupakan masaalah yang memakan banyak biaya. Kolik bukan merupakan penyakit tetapi merupakan sebuah kombinasi yang meperingatkan kita akan rasa sakit pada perut kuda. Kolik merupakan sindrom nyeri yang disebabkan penyakit atau gangguan pada alat pencernaan di dalam rongga perut termasuk peritoneum yang dapat bersifat sub akut atau akut dan ditandai adanya depresi, dimana kolik demikian umumnya disebut sebagai ”kolik sejati”. Sedangkan ”kolik palsu” merupakan kolik yang disebabkan kenyerian pada organ selain alat pencernaan dalam tubuh.
Berdasarkan penyebabnya kolik dikelompokan menjadi kolik spasmodik, kolik impaksi, kolik gas, torsio atau volvulus, enteritis, pembengkakan lambung/ruptur/ulcer. Kolik yang frekuensi kejadiannya paling tinggi adalah kolik akibat latihan dan masalah pada gigi
Sebagai reksi dari rasa sakit ini kuda biasanaya menunjukan gejala
  • Mengais-ngais tanah
  • Berkeringat
  • Sering sekali melihat daerah sekitar perutnya
  • Gelisah
  • Nafsu makan menurun
  • Menghentak-hentakan kakinya
  • Berbaring
Apabila penyebabnya tidak dihilangkan, maka kuda akan merasa lebih kesakitan dan akibanya kuda akan
  • Mengais-ngais tanah dengan lebih kasar
  • Perut tampak mengembung
  • Ototnya mengalami tremor
  • Pada kuda jantan, akan berbaring dan merelaksasikan penisnya namun tidak urinasi
  • Berkeringat yang sangat banyak
  • Berbaring dan jarang bangun
  • Berguling atau berbaring dengan punggungnya
  • Duduk dengan menggunakan pangkal pahanya, mirip seperrti gaya anjing yang duduk
  • Pernafasan yang meningkat
  • Denyut jantung meningkat

Banyak hal yang dapat menyababkan kolik sehingga sangat penting untuk mengetahui secara tepat tipe serta penyebab dari kolik tersebut untuk dapat menetukan prognosis dan melakukan terapi.
Ada beberapa macam kolik yang kita ketahui yaitu :
  1. Kolik Konstipasi (Impaksio kolon). Kolik konstipasi menduduki tempat tertinggi. Kebanyakan kasus terjadi karena kurang bermutunya kualitas pakan, kurangnya jumlah air yang diminum, kelelahan setelah pengangkutan, keadaan gigi yang kurang baik sehingga pakan tidak dapat dikunyah dengan sempurna, setelah operasi, setelah pengobatan cacaing, dan pada anak kuda yang baru dilahirkan karena retensi mukoneum. Pada kolik bentuk ini kebanyakan dijumpai timbunan makan atau benda-benda lain dalam flexura pelvina.
  2. Kolik spasmodic. Kolik ini disertai dengan rasa mulas yang biasanya berlangsung tidak lama, akan tetapi terjadi secara berulang kali. Rasa mulas ditimbulkan oleh kenaikan peristaltik usus dan spasmus sehingga menyebabkan tergencetnya syaraf. Kenaikan peristaltik ini menyebabkan diare.
  3. Kolik timpani (Flatulent Colic). Kolik timpani ditandai dengan tertimbunnya gas yang berlebihan pada kolon dan sekum. Pembebasan gas yang tertimbun terhalang oleh perubahan lain dari saluran pencernaan
  4. Kolik sumbatan. Ditandai dengan adanya ingesta yang terhalang di usus oleh adanya batu usus atau bangunan-banguan bola serat kasar. Kolik ini juga ditandai dengan adanya rasa sakit yang berlangsung secara progresif, penurunan kondisi dan gejala autointoksikasi. Pada kasus ini jika kita melakukan eksplorasi perektal maka akan  dijumpai rektum yang kosong sedang timbunaan masa tinja terdapat di fleksura. Tonus otot rumen juga ditemukan menurun, dan anus juga sering terlihat terbuka karena kendornya spincter anus. Tinja tidak dapat dipalpasikan sampai ke rectum, sehingga waktu dipalpasikan rectum terasa kosong. Gejala dehidrasi terlihat jelas pada proses yang berlansung beberapa hari. Kelemahan penderita disebabkan oleh autotoksikasi sehingga terlihat lesu. Penderita biasanya malas berbaring.
  5. Kolik lambung. Kolik ini terjadi akibat meningkatnya volume lambung yang berlebihan. Kolik ditandai dengan ketidaktenangan, anoreksia total, rasa sakit yang terjadi mendadak atau sedikit demi sedikit dan muntah. Dalam keadaan lanjut kelesuan dan shock akan terlihat dominan.
  6. Kolik trombo–Emboli. Kolik ini terjadi akibat gangguan aliran darah kedalam suatu segmen usus, sebagai akibat terbentukanya simpul-simpul arteri oleh migrasi larva cacing Strongylus vulgaris. Terbendungnya salurn darah oleh thrombus dan embolus mengakibatkan terjadinya kolik spasmodic yang rekuren, sedangkan atoni segmen usus mengakibatkan terjadinya kolik konstipasi.
                                                   Arya Dwi Prasetya (153070126) Indepht Reporting

AKU & KUDA

Kamis, 13 Januari 2011

Pelestarikan Budaya atau sebagai ajang Perjudian ?



Pacuan kuda di Indonesia memang kalah popular dengan olahraga seperti Sepak bola, Bulutangkis, voli dll. Akan tetapi di daerah seperti Sumatera Barat, Sumbawa dan Sulawesi pacuan kuda cukup popular. Bahkan pacuan kuda di sana sudah seperti tradisi bagi masyarakat setempat dan di jadikan hiburan rakyat, pacuan kuda juga merupakan salah satu pariwisata budaya disana. Biasanya pacuan kuda di gelar sebulan sekali atau dua kali dan antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Selain itu biasanya dalam acara pacuan kuda ada hiburan lain, seperti tarian tradisonal atau musik.

Selain itu, ternyata banyak masyarakat setempat yang menjadikan arena pacuan kuda itu sebagai ajang perjudian. Bagi masyarakat setempat judi tersebut adalah hal yang biasa, karena dengan adanya taruhan akan menjadikan arena pacuan kuda semakin meriah dan menghibur. Mulai dari judi kelas bawah hingga kelas atas, bahkan pejabat – pejabat setempat juga ada yang ikut berpartisipasi judi kuda. Harusnya olah raga sekaligus atraksi budaya yang digemari oleh banyak orang tanpa mengenal batas usia ini hendaknya tidak dikotori oleh tindakan-tindakan yang dilarang agama, adat istiadat, nilai dan norma berlaku.

Pacu Kudo Sumatera Barat

Pacu Kuda (Kudo) di Sumatera Barat telah ada sejak zaman Belanda yang diadakan secara bergilir sekali dalam dua bulan di Padang, Bukit Tinggi, Batusangkar, Padang Panjang, Payakumbuh dan Sawaluntoh, atau sekali setahun dimasing masing kota diatas. Sampai sekarang Pacu Kudo yang merupakan kegiatan pariwisata, budaya dan hiburan masih tetap eksis. Pacu Kudo diadakan dua hari, Sabtu-Minggu atau Minggu-Senin yang dibarengi dengan pasar malam selama satu minggu dan pertandingan Sepak Bola disore hari setelah menonton Pacu Kudo.

Bermacam-macam gaya pakaian dari yang Tradisionil sampai yang modern yang dikenakan oleh orang kampung dan orang kota dari yang miskin sampai yang kaya dapat disaksikan karena di Arena (Gelanggang) Pacu Kudo tempat merajut janji sehidup semati buat pasangan yang lagi dimabuk cinta sekaligus tempat menunjukan jati diri siapapun. 


            Selain itu banyak orang – orang yang memanfaatkan arena pacu kudo ini sebagai ajang perjudian. Selama Pacu Kudo belangsung perjudian menjadi halal (dilegalisir) bagi masyarakat, baik yang kaya – miskin, tua – muda semua ada. Bahkan ada berbagai macam jenis perjudian disini, seperti :


          Menebak kuda yang akan menang dalam setiap ronde dengan jumlah kuda yang turun gelanggang bisa mencapai puluhan. Masing-masing kuda sudah punya nama dan nomor urutnya. Pejudi ulung, biasanya sudah tau kuda yang akan menang karena dia selalu mengikuti pacuan disetiap kota. Pejudi ulung ini berani memegang satu kuda jagoannya melawan kuda yang tersisa ( Umpama : 1 : 9). Berbagai variasi ada disini. Model judinya face to face dengan cara melambai-lambaikan uang sambil menyebut kuda jagoan. Bisa juga kita membeli kupon untuk kuda yang kita jagokan pada Bandar resmi.

Perjudian disekeliling Arena (Gelanggang)
  • Judi kolok-kolok, terdiri dari 3 dadu dengan permukaannya angka 1 sampai 6. Peserta judi meletakan uang pada nomor tebakannya. Jumlah bayaran yang diterima sesuai dengan angka yang muncul dipermukaan. Kemenangan maksimal tiga kali karena angka yang muncul pada ketiga dadu adalah sama.
  • Judi 3 lembar kartu : Umpamanya: Satu King + 2 As. Pemenangnya bila tebakan kita adalah King. Bandar akan memperlihatkan ketiga kartu dengan ucapan ini Menang (King), ini Kalah (As), ini Kalah (As) sebelum kartu ditutup
  •  Lempar 2 koin dengan permukaan A dan B. Tebakannya adalah AA, BB atau AB. Biasanya disini tidak ada Bandar dan kita bertaruh dengan siapapun dengan cara melambai-lambaikan uang dan menyebutkan tebakan kita.

Selain Pacu Kudo di Sumatera Barat masih banyak perjudian kuda di Indosesia, karena hal ini di anggap lumrah dan di legalkan tapi kebanyakan di daerah luar Jawa seperti Sumbawa, Kupang dan Sulawesi. Memang daya tarik utama pacuan kuda bagi masyarakat (dewasa) adalah perjudiannya karena di anggap sebagai pelengkap paggelaran pacuan kuda. Akan tetapi ada nilai – nilai budaya dan keunikan dalam arena pacuan kuda di tiap – tiap daerah dalam menyelenggarakan pacuan kuda. Seperti,

Pacuan Kuda daya tarik pariwisata Sumbawa

Pacuan kuda atau Pacoa Jara dengan joki cilik di Pulau Sumbawa khususnya di Kabupaten Bima yang digelar dua kali setahun bisa di jadikan daya tarik periwisata Nusa Tenggara Barat ( NTB ), karena tergolong unik dan hanya bisa di temukan di daerah ini saja. Pacuan kuda adalah tradisi rakyat yang populer di Sumbawa. Para pengendara kuda adalah anak-anak yang nasibnya tidak sebagus para pemilik kuda. Joki kecil harus menaiki kuda liar tanpa peralatan keamanan yang memadai dengan imbalan yang tidak seberapa. Orang-orang yang berperan dalam pacuan kuda ini, ikut andil dalam arena kemenangan, kebanggaan, perjudian dan kepedihan Pacuan kuda dalam tradisi masyarakat Sumbawa berlangsung setiap tahun di arena pacuan (kerato) dengan diikuti pemilik kuda, dukun (sandro),  joki kecil, dan juru lepas kuda. Pemilik kuda selalu memakai joki kecil, karena tubuhnya yang ringan sehingga mudah dan ringan dibawa oleh kuda pacu. Jika menjadi juara umum, si Joki akan mendapat uang Rp200.000 dan dua lembar sarung dari Masuarang.
Keahlian yang diperoleh para joki cilik bukannya tanpa kerja keras. Rata-rata sedari usia tiga tahun sudah diberikan latihan. Awalnya hanya pelajaran menjaga keseimbangan di atas bambu yang kedua ujungnya digantung di tiang atas rumah. Setelah itu berlanjut ke kuda tunggang, baru kemudian berlatih mengendarai kuda pacu.
Helmin, salah satu joki cilik yang namanya tengah naik daun mengaku sudah berlatih sejak usia empat tahun. Menjadi joki merupakan cita-cita yang lahir dari keinginannya sendiri. Sebuah profesi bergengsi bagi anak-anak bahkan sebuah keluarga di Bima dan Pulau Sumbawa. Hingga tahun ini, puluhan pertandingan sudah ia ikuti. Beberapakali dia melaju menjadi pemenang, mendapat hadiah sejumlah uang hingga sepeda motor.
Rata-rata joki cilik bisa mengikuti pertandingan sekitar lima kali dalam setahun. Mereka memburu jadwal pertandingan, mengejar target. Maklum, saat memasuki usia 11 tahun, biasanya selesai sudah kariernya. Karena itu, perburuan jadwal pertandingan tidak hanya di Bima, tapi juga di kota-kota lain di Pulau Sumbawa. Datang bersama orang tua, pembina klub dengan menggunakan truk besar, membawa kuda. Kemudian berkemah di tanah kosong yang ada di sekitar lapangan pacuan.
Namun, segagah apapun tampilan di lapangan, mereka tetaplah anak kecil. Ada yang menangis saat kalah bertarung atau ketika ada bagian tubuh yang terluka karena jatuh atau berbenturan dengan kuda dan joki lain. Setelah sakit reda, mereka kembali bersemangat. Bagi mereka, profesi joki sangat bergengsi. Bisa bersenang-senang, berlaga dan membuat bangga keluarga. Juga menghasilkan uang yang bisa digunakan untuk membantu orang tua atau ditabung sendiri untuk keperluan sekolah. Sayang, potensi mereka dalam berkuda harus selesai di usia rata-rata 11 tahun. Sayang juga potensi itu belum dilirik sebagai aset Nasional, dalam arti untuk mengembangkan dan lebih mengharumkan lagi nama bangsa lewat olahraga berkuda.

            Budaya Pacuan Kuda akan hilang ?
Masyarakat Sumbawa kini menghadapi sebuah dilema dalam melestarikan budaya Pacuan Kuda yang telah diwariskan leluhur mereka secara turun temurun. Budaya yang secara berkala dilaksanakan masyarakat Sumbawa ini, terancam hilang dari kehidupan Tau Samawa. Berawal dari dihentikan sebuah perhelatan di arena pacuan kuda Kecamatan Moyo Hilir beberapa waktu yang lalu oleh Kapolres Sumbawa dengan alasan bahwa kegiatan tersebut sarat dengan peraktek perjuadian.

          Dapat dipahami memang, karena akhir-akhir ini Kapolres Sumbawa beserta seluruh jajarannya sedang giat memerangi perjudian di wilayah hukum Kabupaten Sumbawa dan hasilnya sungguh mengagumkan, sampai-sampai ruang tahanan di Mapolres Sumbawa kepenuhan oleh pelaku perjudian. Kapolres pun lalu membuat himbauan kepada masyarakat melalui media local untuk tidak berjudi, selain karena dilarang keras juga karena ruangan yang tak tertampung itu.


        Lalu hubungannya dengan pelarangan kegiatan pacuan kuda ini,sebagian masyarakat Sumbawa tidak menyetujui sikap dan keputusan Kapolres Sumbawa itu. “ Kalau ingin menangkap tikus, jangan membakar lumbungnya “ ujar seorang warga yang sangat kecewa dengan keputusan Kapolres Sumbawa itu. Masyarakat mengakui bahwa peraktek perjudian di arena pacuan kuda memang bukan rahasia lagi karena sudah dilakukan secara terang-terangan. “ Jangan tutup kegiatannya, tangkap saja pejudi-pejudi itu “ ujar Usman seorang pemilik kuda pacuan di Empang.


        Penghentian kegiatan pacuan kuda di Kecamatan Moyo Hilir itu mungkin akan diikuti dengan penghentian total semua agenda pacuan kuda di Kabupaten Sumbawa. Sinyal ini datang dari Polres Sumbawa yang menyebut kegiatan pacuan kuda itu juga sebagai sebuah pelanggaran terhadap anak-anak dibawah umur.

          Joki kuda pacuan di Sumbawa memang unik yakni seorang anak kecil. Usia nya berkisar antara 10 hingga 12 tahun dan tidak dilengkapi dengan pengaman semestinya. Inilah yang mungkin dianggap oleh Polres Sumbawa sebagai sebuah pelanggaran terhadap hak anak. “ Tapi kok baru sekarang ya..tegas seorang penggemar pacuan kuda di Sumbawa. Setahu saya pacuan kuda ini sudah berlangsung sejak berabad-abad lamanya dan jokinya tetap anak-anak dan tidak pula pernah saya dengar anak anak-anak meninggal karena menjadi joky kuda pacuan..ucapnya.


          Kapolres Sumbawa AKBP Suwarto SH MH sepertinya menguatkan sinyal kalau kegiatan pacuan kuda itu akan dihentikan secara permanent. Menurutnya pacuan kuda ini lebih banyak mudarat ketimbang mamfaat nya. Sikap Kapolres Sumbawa beserta jajarannya ini diprotes keras oleh masyarakat Sumbawa bahkan sejumlah warga sudah mendatangi DPRD dan berencana untuk menemui Bupati agar bisa memberikan pemahaman kepada Kapolres Sumbawa tentang budaya yang menjadi asset sejarah dan pariwisata ini.
         Mungkin setelah ini arena-arena pacuan kuda yang berbau-bau perjudian selain di Sumbawa  akan di tindak tegas oleh aparat Kepolisi setempat. Akan kah budaya Pacuan Kuda ini akan hilang ?

Hadid Hajarachman (153070113)
Indepth Reporting


Owen beralih ke Pacuan Kuda



Beragam cara bagi bintang Manchester United (MU), Michael Owen untuk menghilangkan kejenuhan dalam masa pemulihan cedera. Setelah mantan penyerang Tim Nasional Inggris itu tidak bisa menjalani latihan untuk persiapan tampil di lapangan hijau, Owen justru meraih gelar ganda dalam olahraga pacuan kuda berkat kedua ekor kudanya.

Kedua ekor kuda miliknya yang dinamai Paddy Patridge dan Holoko Heights, menjadi jawara di salah satu pacuan kuda cukup terkenal di Manchester, Uttoxeter. Kuda bernama Paddy Partridge dinobatkan sebagai juara di race pertama. Terakhir, kuda bernama Holoko Heights dinobatkan menjadi yang terbaik.

Berbicara kepada BBC, Owen tak bisa menyembunyikan kegembiraannya berkat prestasi kedua ekor kudanya. “Ini pertama kalinya aku bermain di Uttoxeter. Arena pacuan dengan trek yang bagus. Dan mimpiku akhirnya tercapai di sini. Siapa menyangka aku akhirnya mampu memiliki dua kuda juara. Ini pertama kalinya aku menjadi juara sebanyak dua kali sebagai pemilik. Uttoxeter berjarak sekitar satu jam dari rumahku, jadi aku pasti akan lebih sering ke sini lagi.” kata Owen seperti dilansir BBC.

Owen memang sudah mulai mengikuti olahraga pacuan kuda dan telah memiliki kandang sendiri untuk kudua sekor kudanya sejak 2007 lalu. Namun sayang, Owen belum mahir menunggangi kuda. Kedatangannya ke Uttoxeter hanya untuk menyaksikan joki Richard Johnson menunggangi kedua ekor kudanya yang akhrinya menjadi jawara di pacuan tersebut.

Hadid Hajarachman 
153070113 / Straight News

Merapi bikin kusir andong merugi


                Erupsi merapi yang terjadi pada Oktober 2010 tidak hanya menelan ratusan korban jiwa namun juga berdampak di semua sektor di Yogyakarta. Salah satunya yang terkena dampaknya  adalah para kusir andong yang sering mangkal di seputaran Malioboro. Karena semenjak terjadi hujan abu vulkanik di Yogyakarta tingkat wisatawan yang biasanya mengunjungi Malioboro dan sekitarnya turun drastis, para pedagangnya pun juga banyak yang tidak mengelar lapak daganganya. Padahal kebanyakan yang naik andong biasanya para wisatawan  dan pedagang dari pasar beringharjo.

                Menurut Pak Waluyo,salah satu kusir andong yang biasa mangkal di seputaran Malioboro semenjak erupsi merapi ( 26/10 ) para kusir andong terus merugi. Jika biasanya bisa menarik 5-6 kali putaran, kini rata-rata hanya menarik satu kali putaran. Padahal untuk biaya perawatan dan pakan kuda termasuk mahal. Para kusir kuda berharap erupsi merapi cepat berakhir dan pariwisata di Yogyakarta bisa normal kembali seperti semula.


Hadid Hajarachman ( 153070113 )
Straight News

KETIKA KUDA JADI MESIN BALAP



         Pagi - pagi Satria Queen (seekor kuda) sudah bangun dan berlatih bersama pelatihnya. Kuda umur dua tahun itu bersiap latihan untuk terjun perdana di kejuaraan seminggu mendatang. Bak mesin balap, ia dilatih dipacu hingga keceptan tak terduga. Tak gentar walaupun itu pertama kalinya ia harus berpacu untuk jadi yang nomor satu.
         Minggu depan akan tiba kejuaraan Sri Sultan Hamengkubowono cup 2010. Kejuaran tersebut diikuti hingga lebih dari 150 kuda. Semuanya merupakan kuda berlabel terbaik yang akan saling beradu kecepatan satu dengan lainnya.
         Salah satunya adalah Satria Queen kuda milik Dwi Pandu ini baru sekali turun dalam kejuaraan pacuan kuda. Kuda betina berwarna merah akan turun di kelas Pemula perdana C/D 800 M. “ Saya sudah persiapkan matang –  matang karena Satria merupakan kuda pemula yang potensial dari keturunan kuda juara” sahut sang pemiliknya. Karena ini akan jadi pertarungannya yang pertama sang pemilik juga memfasilitasi sang kuda bagai raja. Belain layaknya anak sendiri ditambah kandang tempat istirahatnya berkipas agar sang kuda tak merasa gerah.
         Kurang dari sehari Satria Queen di istirahatkan total. Beberapaha hari ini berlatih keras, berlari terengah – engah ditunggangi sang joki untuk mempercepat langkah kaki berlari. Sudah saatnya Satria masuk kandang VIPnya dan bersiap mengikuti pertandingan esok pagi. Sembari sang kuda istirahat, pemilik kuda memberikan vitamin supaya Satria Queen fit untuk berlari. “ya kuda juga suka jamu supaya badannya enak dan segar” terang Dwi Pandu.
         Pagi mulai datang, Semua sudah bersiap di pacuan untuk jalannya perlombaan. Satria tinggal menunggu gilirannya. Suara speker besar terdengar sejumlah kuda di panggil termasuk Satria Queen untuk di bawa masuk arena menanti sang joki yang akan menungganginya. Dengan mengenakan no gate 5 diperutnya Satria Queen berjalan tenang didampingi pelatihnya. Sang Joki bernama Fredy Sorongan datang, ia adalah sang penunggang Satria Queen.
         Sementara Dwi Pandu duduk berharap – harap cemas di tribun khusus para pemilik kuda. “saya selalu berdebar jika saat seperti ini” Kata Dwi dengan suara sayu. Duduk dengan menggenggam teropong ditangan untuk memantau sang kuda berlari. Inilah waktu yang ditunggu – tunggu, apakah sang kuda bisa berlari kencan atau sebaliknya ditinggalkan sang lawan dibelakang.
         Beberapa putaran di stall master untuk menyesuaikan urutan nomer pelana. Semua kuda dilepas menuju start gate, 12 kuda berjalan sesuai nomer pelana dengan berlari kecil. Satu persatu kuda dimasukan kedalam start gate bersama para joki. Didalam gate semua menjadi tegang, Satria Queen bergetar hebat seakan dia ingin keluar dan berlari menuju garis finis. Sang joki harus bersiap untuk menunggangi jika pintu terbuka nanti.
         Semua persiapan sudah siap, Starter atau pelepas kuda mulai menempelkan tangannya ke tuas pembuka untuk membuka pintu Gate. Dengan aba – aba “siap” semua kuda dilepas. Sontak ketika sang kuda berlari penonton dan para pemilik kuda berdiri termasuk Dwi Pandu. Satria Queen berlari bagai mesin balap yang dipacu, sementara sang joki mengarakan jalan untuk mencari line yang tepat. Seratus meter pertama Satria masih tercecer di posisi ke lima untuk merasakn debut pertamanya dalam kejuaran. Terus dan terus berlari sampai joki mencambuk pinggulnya pertanda untuk menambah kecepatan. Semakin cepat dengan melewati empat kuda di depannya, dan masuk garis finish di posisi ke dua.
         Sang joki melambai pada sang pemiliknya bahwa ia sukses membawa Satria masuk tiga besar. Senyum terang terlihat dari Dwi Pandu melihat kudanya berlari bak mesin yang panas di akhir menjelang finish. Dwi Pandu langsung turun untuk menemui sang joki mengucapkan selamat. Sementara Satria Queen berjalan santai untuk peregangan sembari menghela nafas yang terengah – engah.
         Semua pemilik kuda dipanggil untuk menerima piala dan penghargaan. “anak pintar”  kata Dwi Pandu sembari mengelus kepala Satria Queen. Sebuah piala diserahkan dan suatu kebanggaan bisa mengangkat trofi di kejuaraan seperti ini. Dwi Pandu juga menambahkan “ walaupun hanya berada di urutan ke-dua tetapi saya senang dengan kinerja tim saya sehingga bisa bermain dengan baik”.
         “Seekor kuda pemula juga belum semaksimal yang sudah sering bertanding. Tak hanya kuda bahkan semua jika memulai suatu kegiatan pertama kali pasti ada nerfousnya” sahut sang joki penunggang Satria Queen.
         Satria Queen merupakan kuda yang masih muda, tulang dan ototnya belum sekuat kuda dewasa. Napas juga masih pendek. Banyak terjadi kuda muda yang dipaksakan ikut lomba mengalami cidera otot punggung, bahu dan kaki, bahkan lepas persendian dsb. Langkah kuda muda juga belum stabil kadang berganti langkah di tikungan yang berakibat kuda terjatuh.
         Tetapi dengan pelatihan yang diberikan secara benar Satria Queen bisa memperoleh hasil maksimal. Dan kini saatnya ia pulang dan beristirahat. Perjuangan hidup mati sekaligus melelahkan sudah ia jalani. Menjadi mesin balap ketika di pacuan sungguh kuda pemula yang benar – benar potensial. Dan sekarang waktunya ia merayakan kemenagannya dan bersantai kembali menunggu kejuaraan yang akan datang mendatang.

Agung Ari
153070112 / Feature
    

INGIN AMAN MENUNGGANG KUDA

Anda ingin naik kuda. Hampir yakin pasti rasa ketakutan dan cemas ada dihati anda. Hal itu wajar karena kuda adalah binatang besar dan memiliki naluri liar. Namun jangan biarkan perasaan cemas anda itu terus berkecamuk. Kenalilah hal-hal yang paling penting sebelum anda berada dipunggung kuda.
         Harap diingat bahwa cara yang terbaik untuk anda mulai belajar menaiki seekor kuda adalah di sebuah "sekolah berkuda" atau di sebuah "stable" karena disana bersarang orang-orang kuda yang terlatih yang sehari-hari bergelut dengan binatang besar yang sangat manis ini. Sekolah berkuda mengajarkan teori dan praktik tata cara menunggang kuda dengan benar dan aman. Sedangkan sebuah "stable" memberikan pelajaran langsung tentang perawatan kuda dan sebagainya namun tidak secara explisit seperti sebuah "sekolah berkuda".
         Keamanan dan keselamatan adalah hal utama dan pertama yang harus diperhatikan bagi setiap orang kuda. Tidak hanya saat menunggang kuda namun dimulai dari saat anda mendekati seekor kuda, merawat kuda dsb. Seorang penunggang kuda harus paham benar soal memilih peralatan tunggang yang baik, dan juga posisi serta hal-hal yang harus dilakukan diatas punggung kuda. Pakaian berkuda dan pelindung keselamatan standard seperti helmet, sepatu dan peralatan-peralatan lain. Hindari memakai perhiasan berharga dalam menunggang kuda karena toh perhiasan anda tidak akan menarik untuk dilihat lagi bila sudah di atas punggung kuda. Kuda memiliki naluri yang tinggi bila dirasa ada bahaya mengacamnya. Pertahanan yang paling tangguh bagi seekor kuda saat ada bahaya mengancam adalah lari sekencang-kencangnya. Kedua menyepak kebelakang atau menggigit dan menggumul lawan. Oleh karena itu untuk menghindari hal- hal yang membahayakan seperti diatas perlu dilakukan.
         Pilihlah kuda yang sudah jinak dan perangainya baik. Kuda liar membutuhkan waktu untuk dijinakkan oleh para ahli kuda, kuda muda belia butuh waktu untuk dilatih akrab dengan manusia.
         Mendekati seekor kuda paling baik dari arah depan kuda, samping kanan atau kiri bagian depan kuda sehingga kuda mengerti bahwa ada "teman baru" mendekat. Jangan menyentuh kuda di bagian belakang, meskipun anda tertarik dengan ekornya yang menjuntai indah, karena secara reflek kuda akan menendang ke belakang. Sapalah dan sentuhlah bagian kepala, hidung dan kuda akan merespond dengan ramah bila dia berkenan.
         Kenali dengan baik bahasa komunikasi antara penunggang dengan kuda. Penunggang kuda mempergunakan alat yang disebut "bite", atau dalam bahasa jawa "cakotan" atau disebut juga dengan "kendali" yaitu sebuah besi stainless yang dipasang dimulut seekor kuda yaitu tepatnya dibelakang gigi kuda. Kendali diikat dengan tali "lis" kanan dan kiri dan diujung nya menjadi pegangan penunggang untuk memberi kode "maju","mundur", "berhenti", belok "kanan" dan "kiri", "lari" dan "jalan" serta "variasi jalan" lainnya. Disinilah anda membutuhkan seorang pelatih menunggang kuda, bagaimana anda berkomunikasi dengan kuda saat anda sudah diatas punggung kuda.
         Bila anda memutuskan untuk menaikinya, periksalah peralatan sebelum anda memasangnya. Atau suruhlah orang yang sudah ahli menangani peralatan kuda. Pastikan peralatan seperti lebrak (alas), saddle, sanggurdi, peralatan kendali dan tali lis terpasang dengan benar dan dalam kondisi baik.
         Bila anda sudah diatas punggung kuda, konsentrasilah menunggang dan jangan sedikitpun bergurau karena kuda sangat sensitif dengan perubahan tali lis yang anda pegang, perubahan lingkungan yang dilewati, misalkan terkejut, ada ular didepannya, benda jatuh (dedaunan, plastik dsb.) Banyak cerita tentang kuda terkejut dan lari kencang dengan penunggangnya. Bila ini terjadi tahan tali lis sambil kaki terus menjepit untuk mempertahankan keseimbangan tubuh anda.      Kuda sangat senang bila anda ajak kuda berbicara sambil berjalan. Meskipun respondnya tidak lewat suara namun dari gerakan-gerakan kepala, ekor, dan leher kelihatan kuda anda menikmati jalan-jalan anda atau tidak.
         Jadi kenali kudanya sebelum anda menaikinya. Itulah yang perlu anda lakukan jika anda hendak menaiki kuda. Dengan begitu anda akan aman untuk menunggangi si kuda tetapi jika ada orang yang lebih berpengalaman, mintalah untuk mendampingi.
     Agung Ari
153070112 / opini