Sabtu, 16 Oktober 2010


Menjemput Kemenangan atau Dijemput Tukang Jagal
          Dengan memenangkan kejuaraan pacuan kuda, harga jual se’ekor  kuda pacu bisa melambung tinggi. Sebaliknya hanya karena patah kaki saat berlari nyawa kuda pacu bisa berakhir di tukang jagal.
          Memang menyenangkan bila melihat sang kuda berlari cepat di urutan terdepan. Joki berpengalaman dan pelatih berjam terbang tinggi jadi andalan para pemilik kuda – kuda juara. Perawatannya juga serba istimewa; pakan yang bergizi, suplemen, dan latihan rutin jadi fasilitas sang kuda pacu. Semua itu dilakukan agar Kuda bisa berprestasi dan memiliki nilai jual yang tinggi.
          Tetapi tentu ada kehawatiran,,,,,tidak selamanya semua berjalan lancar. Kuda pacu berlari setidaknya minimal 600m dengan kecepatan tinggi, kuda bisa saja terjungkal dan mengalami patah kaki. Jika sudah terjadi, kuda sudah tak bisa berlari dan tidak bisa disembuhkan kembali. Untuk kembali dipelihara mungkin bisa, tetapi kuda hanya bisa tergletak tak berdaya, hidup  segan matipun tak mau. Kuda pacu yang disegani karena kecepatannya berlari harus dijemput si tukang jagal.  
          Sebuah dilema besar para pemilik kuda pacu. Melakoni kejuaraan pacuan kuda memang merupakan suatu hal yang prestisius bagi pemilik dan kuda pacunya. Dimana para kuda-kuda terlatih beradu kecepatan untuk jadi yang nomor satu. Sang pemilik akan memiliki pamor jika kuda miliknya bisa bertengger di tangga juara. Tetapi bisa saja kuda mengalami patah kaki saat berlomba dan malah dibeli oleh tukang jagal. Harga kuda yang berkisar puluhan bahkan ratusan juta rupiah, bisa turun harga menjadi 5 juta rupiah jika ia mengalami patah kaki.
          Mengapa harus tukang jagal……para pemiliknya kebanyakan tak tega melihat si kuda yang tak bisa berbuat apa – apa, sehingga dengan penuh kerelaan dan terpaksa, sang pemilik menyerahkannya ke tukang jagal. Ketimbang sang kuda merasakan sakit dan mati perlahan. Memang tak semudah dijelaskan dengan sebuah kalimat tetapi itulah adanya.
           Kuda pacu memang tak sepopuler hewan peliharaan lain. Harga selangit, ukurannya yang besar dan membutuhkan kandang cukup besar pula. Menjadikan anggapan yang satiris bagi orang - orang. Tetapi tidak bagi mereka pecinta kuda pacu, selain sebagai hobi kuda pacu bisa dijadikan sebagai bisnis. Kuda pacu juga memberikan nilai filosofi tersendiri bagi pemiliknya.
          Dalam dunia pacuan kuda prestasi sang kuda tentu jadi impian bagi banyak pemiliknya. Sudah sepatutnya kuda – kuda juara layak memperoleh penghargaan, perjuangan sang kuda tak bisa dipandang sebelah mata. Kita bisa belajar, bahwa kuda pacu akan terus berlari walaupun ia harus berhadapan dengan resiko yang  tinggi. Semangat yang seolah – olah tiada henti walaupun ia bisa saja mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar