Pacuan kuda memang bukanlah olahraga populer yang ada di Indonesia. Olahraga ini menggabungkan antara dua kemampuan yang berbeda, yaitu kuda dan manusia. Sebutan bagi orang yang menunggangi kuda adalah Joki.
Joki mempunyai peran yang besar dalam mengendalikan kuda saat berada di arena pacuan. Namun tidak hanya mengendalikan kuda saja, sang joki juga harus dapat mengendalikan emosi dirinya sendiri. Apabila kuda dibawakan dengan emosional, maka hasilnya tak akan maksimal.
Joki mempunyai peran yang besar dalam mengendalikan kuda saat berada di arena pacuan. Namun tidak hanya mengendalikan kuda saja, sang joki juga harus dapat mengendalikan emosi dirinya sendiri. Apabila kuda dibawakan dengan emosional, maka hasilnya tak akan maksimal.
Pada umumnya joki bertubuh pendek, tetapi tidak ada pembatasan pada tinggi badan. Hanya saja berat badan joki harus diatur. Berat badan ideal joki antara 50-55kg, lebih dari itu tidak diperbolehkan. Hal ini disebabkan karena setiap kelebihan 1kg berat badan joki berpengaruh terhadap beban kuda saat ditunggangi. Sebagai contoh, apabila terdapat dua ekor kuda yang memiliki kemampuan fisik yang sama-sama bagus saat berlari, namun joki yang menungganginya memiliki berat badan yang berbeda. Misal joki A mempunyai berat badan 50kg dan joki B 52kg. Pada saat keduanya bertarung di arena pacuan joki A pasti akan lebih unggul dibanding joki B, ini disebabkan karena perhitungan setiap kelebihan 1kg dari berat badan joki sama dengan jarak satu panjang kuda. Sehingga joki A unggul dengan jarak dua panjang kuda daripada joki B.
Saat sedang tidak ada event pacuan, para joki dalam kesehariannya mempunyai tugas untuk melatih kuda. Latihan ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi fisik kuda agar tetap fit. Dalam melatih kuda, dibutuhkan ketelatenan seorang joki.
Arya Dwi Prasetya (153070126) Opini
Arya Dwi Prasetya (153070126) Opini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar